Intisari materi IPS terpadu


Intisari materi IPS terpadu
Bahan PTS 2 Kls IX 2020
GEOGRAFI
          Thailand, Indonesia, dan Vietnam merupakan negara produsen karet terbesar di dunia. Getah yang berasal dari pohon karet sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah sebagai bahan baku pembuatan ban yang dapat didaur ulang. Ban ini dapat digunakan untuk mobil dan kendaraan bermotor lainnya.
          Wilayah Jepang dilalui oleh dua arus dengan suhu yang berbeda, yaitu arus Oyashio (arus dingin) dan Kuroshio (arus panas). Kedua arus ini bertemu pada perairan laut timur Jepang. Pertemuan kedua arus ini mengakibatkan perairan laut di Jepang menjadi hangat dan cocok sebagai habitat dari plankton. Keberadaan plankton sebagai sumber makanan dan perairan yang hangat banyak menarik ikan untuk berada di sana.
          Berdasarkan komposisi rasnya, penduduk di Benua Asia terdiri dari tiga ras utama, yaitu ras Mongoloid, Kaukasoid, dan Negroid. Sebagian besar penduduk yang berada di Asia Timur adalah penduduk ras Mongoloid. Ras Mongoloid dicirikan memiliki kulit berwarna kuning langsat sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dan mata sipit.
          Angka kelahiran penduduk di Tiongkok sangat tinggi dan hal ini berpengaruh pada jumlah penduduk di negara ini. Banyaknya jumlah penduduk negara ini dapat menimbulkan bencana demografis, seperti angka kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah Tiongkok banyak melakukan usaha untuk menekan angka kelahiran penduduk. Salah satunya adalah kebijakan kontroversial satu anak satu keluarga (one child policy). Kebijakan ini menyatakan bahwa satu keluarga hanya boleh memiliki satu anak laki-laki, atau maksimal dua anak apabila anak pertama keluarga berjenis kelamin perempuan. Bagi penduduk yang melanggar kebijakan ini, akan dikenakan sanksi yang tegas.
          Amerika Utara. Negara-negara yang ada di wilayah tersebut adalah Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. Ketiga negara ini saling bekerja sama dan membentuk organisasi NAFTA (North America Free Trade Area). Organisasi ini bertugas untuk mengoordinasikan kegiatan ekonomi yang ada di negara-negara tersebut.
          Kegiatan ekspor impor yang dilakukan oleh Indonesia dan Jepang disebabkan karena kedua negara ini memiliki perbedaan ketersediaan sumber daya alam di negara masing-masing. Perbedaan ini menyebabkan mereka harus berinteraksi saling melengkapi (regional complementary) dengan negara lainnya guna memenuhi kebutuhan di dalam negerinya.
Saling  Melengkapi  (complementarity atau Regional Complementary)
Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Kemudahan Transfer (Transfer Ability)


SOSIOLOGI
          Keinginan hidup lebih baik menunjukkan adanya perasaan tidak puas terhadap bidang-bidang kehidupannya. Kondisi inilah yang mempengaruhi manusia untuk menciptakan penemuan baru. Sebagai contoh, rasa tidak puas manusia untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat mendorong manusia untuk menciptakan alat transportasi modern, seperti mobil.
          Perubahan sosial berdasarkan kecepatan berlangsungnya dibagi menjadi perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi). Ilustrasi pada soal menunjukkan perubahan lambat yang memerlukan waktu cukup lama.
          Cultural shock mengarah pada ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi unsur-unsur budaya yang mengalami perubahan. Kemudian, karena adanya keguncangan budaya (cultural shock), masyarakat yang tidak siap tersebut, merespon atau memanfaatkan suatu perubahan secara berlebihan maupun dengan penolakan. Oleh karena itu, akibat terburuk dari cultural shock adalah masalah-masalah sosial dapat terjadi.
          Perubahan revolusi merupakan perubahan sosial yang berlangsung secara cepat, dapat direncanakan atau tanpa perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis, perubahan revolusi biasanya berkaitan dengan perubahan unsur–unsur kehidupan atau lembaga-lembaga sosial dalam suatu lingkungan masyarakat. Perubahan revolusi juga harus ada momentum yang tepat. Pemilihan waktu yang tepat sangat penting dalam melakukan sebuah revolusi, semakin tepat suatu momentum, maka akan semakin besar suatu revolusi dapat berjalan secara lancar.
          Modernisasi merupakan sebuah proses yang mengacu pada suatu kemajuan dan dapat berasal dari manapun. Sedangkan, westernisasi adalah sebuah sikap yang cenderung hanya menyerap budaya atau gaya hidup Barat, dan tidak selalu mengacu pada kemajuan. Modernisasi biasanya tidak memiliki wujud spesifik, sehingga modernisasi tetap dapat berlangsung tanpa mengenyampingkan nilai agama dan budaya. Modernisasi juga lebih bersifat umum karena mencakup banyak bidang.
          Modernisasi pada hakikatnya mencakup bidang-bidang yang sangat banyak. Syarat-syarat suatu modernisasi adalah sebagai berikut:
  • Cara berpikir yang ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat.
  • Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi yang baik, jauh dari KKN, serta semangat kerja yang tinggi.
  • Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur serta terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu. Misalnya BPS (Badan Pusat Statistik) yang menjadi sumber data bagi pemerintah.
  • Penciptaan iklim yang favorable (kondusif) dalam masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
  • Kedisiplinan yang tinggi, tetapi tidak melanggar HAM warga negara.
  • Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial (social planning).
          Perkembangan ilmu pengetahuan mendukung teknologi yang ada untuk dapat diperbarui agar bisa menghasilkan kemudahan-kemudahan baru bagi kehidupan sosial kita. Pemanfaatan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan tidak hanya menjadi upaya yang dilakukan dalam menghadapi globalisasi teknologi itu sendiri, melainkan dapat digunakan sebagai upaya menghadapi globalisasi di bidang kehidupan lainnya. Seperti misalnya penggunaan teknologi melalui smartphone untuk menggali informasi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
          Gejala globalisasi bidang politik adalah sebuah gejala politik seperti kebijakan nasional suatu negara yang menjadi isu-isu global. Seperti masuknya organisasi internasional UNESCO di Indonesia dan memiliki hubungan kerjasama dengan pemerintah Indonesia. Hal tersebut dapat terlaksana karena adanya kebijakan politik dari pemerintah Indonesia itu sendiri yang kemudian diketahui oleh negara lain. Kebijakan politik tersebut berupa kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif.
          Cultural lag sering disebut dengan ketertinggalan budaya, yaitu suatu kondisi di mana terjadi peerbedaan taraf kemajuan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan karena ada yang tumbuh cepat dan ada yang tumbuhnya lambat. Budaya yang masuk dalam masyarakat begitu pesat tanpa diimbangi dengan ilmu pengetahuan tentang budaya itu. Masyarakt menjadi seperti orang yang terkejut dalam menerima budaya baru itu. Tak jarang manusia menggunakan fungsi kebudayaan itu dengan tidak semestinya. Perkembangan budaya yang tak seimbang merupakan dampak negatif dari perubahan sosial budaya
          Globalisasi adalah meluasnya pengaruh kebudayaan dan ilmu pengetahuan ke seluruh penjuru dunia. Globalisasi dapat berdampak positif dan negatif. Dalam kehidupan sosial budaya, globalisasi dapat membuat suatu masyarakat mudah terpengaruh oleh budaya-budaya barat dan budaya luar hingga cenderung melupakan budaya lokal. Selain itu, dampak negatif globalisasi dalam kehidupan sosial budaya dapat menumbuhkan anggapan bahwa budaya lokal sangatlah tradisional dan harus ditinggalkan karena masyarakat cenderung berperilaku mengikuti budaya luar secara intensif.
EKONOMI
Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya
Bank Sentral
          Bank sentral bertanggung jawab atas kebijakan moneter seperti stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan di sebuah negara.
          Di Indonesia, bank sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
          Tujuan ini didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiganya adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

Bank Umum
          Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran secara umum.
          Bank umum menawarkan berbagai produk dan jasa kepada masyarakat sesuai fungsinya dengan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat, jual beli valuta asing, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga,dan lain sebagainya. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum yang berarti bank tersebut dapat meberikan seluruh jasa perbankan yang ada kepada masyarakat dan wilayah operasionalnya tersebar di seluruh wilayah.
Bank Perkreditan Rakyat
          Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Prekreditan Rakyat (BPR) merupakan Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, namun dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.  Kegiatan BPR jauh lebih terbatas dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Hal ini karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan perasuransian. Pada umumnya lokasi BPR dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan.
PENGERTIAN UANG
          R.J. Thomas menyatakan bahwa uang adalah benda yang diterima oleh umum untuk pembayaran pembelian barang, jasa, dan kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Fungsi uang
          Secara umum, fungsi uang terdiri atas fungsi asli dan fungsi turunan (fungsi tambahan).
Fungsi Asli Uang (Primer)
          Fungsi asli uang dalam kehidupan ekonomi yakni sebagai alat tukar dan sebagai alat satuan hitung(alat satuan nilai)
Sebagai Alat Tukar (Medium of Exchange)
          Uang memudahkan orang dalam melakukan pertukaran, karena memiliki daya beli dan semua orang menerimanya.
          Contoh: kamu bisa menukarkan uang Rp 1.000,- dengan sebungkus wafer merek tertentu.
b.       Sebagai Alat Satuan Hitung atau Alat Satuan Nilai (Unit of Account)
          Bila menghitung tinggi badan digunakan satuan sentimeter. Mengukur berat badan menggunakan satuan kilogram. Kecepatan lari dengan jarak tertentu dihitung menggunakan satuan menit dan detik. Demikian juga untuk menghitung nilai suatu barang atau jasa dapat menggunakan uang.

   Manfaat Perdagangan Internasional
          Setiap perdagangan bertujuan untuk mencari keuntungan. Dalam perdagangan internasional selain untuk mencari keuntungan, ada beberapa manfaat yang diperoleh, antara lain adalah sebagai berikut.
1). Setiap negara dapat memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa.
 2). Setiap negara dapat menciptakan spesialisasi produk yaitu membuat barang produksi yang khusus yang memiliki ciri khas yang tidak dapat dihasilkan oleh negara lain.
3). Penduduk dari negara yang melakukan perdagangan akan mendapatkan barang dengan mudah dan harga murah.
 4). Mendorong  kegiatan  produksi.  Setiap  negara  berusaha  memperluas pemasaran barang hasil produksi. Apabila pemasaran semakin luas, maka produksi dapat ditingkatkan sehingga permintaan terpenuhi.
5). Setiap negara dapat meningkatkan hubungan persahabatan antarnegara.
6). Kegiatan produksi dapat meningkatkan sehingga perusahaan bertambah maju dan membuka kesempatan kerja.
7). Pendapatan negara meningkat melalui perolehan devisa hasil ekspor.
8). Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena masing- masing negara ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas barang.
9). Mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
  Perbedaan Perdagangan Domestik dengan Internasional



Sejarah

Kronologi dan Peristiwa yang Melatarbelakangi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia          

6 Agustus 1945
          Pada tanggal 6 agustus 1945 kota Hiroshima di Jepang di bom oleh Amerika Serikat yang mengakibatkan moral tentara Jepang di seluruh dunia menurun.
9 Agustus 1945
          Bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945 sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk segera memproklamasikan kemerdekaannya

10 Agustus 1945
          Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio pada tanggal 10 Agustus 1945 bahwa,  Jepang telah menyerahkan diri kepada pihak sekutu. Para pejuang bawah tanah menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah dari Jepang dan bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI. Syahrir langsung memberitahukan kepada Chairil Anwar (penyair) tentang dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.
15 Agustus 1945
          Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda. Sutan Sjahrir, salah satu tokoh pemuda mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
16 Agustus 1945
Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang dan Kronologi

          Rengasdengklok selalu jadi bahan pembicaraan terutama menjelang HUT Kemerdekaan Indonesia. Rengasdengklok sebenarnya adalah nama sebuah kota kecil di Jawa Barat. Rengasdengklok menjadi menarik karena menjadi bagian dari sejarah Proklamasi Indonesia. Di kota inilah kedua pemimpin Bangsa Indonesia ditempatkan setelah melewati peristiwa "penculikan" oleh para pemuda di Jakarta. Peristiwa itulah yang umum dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok, yang terjadi sehari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Uraiannya dibagi menjadi dua bagian, yaitu latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok dan kronologisnya.
Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok
          Peristiwa Rengasdengklok merupakan kejadian penting yang mendorong percepatan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kejadian ini juga menunjukkan konflik dan perbedaan pendapat antarkelompok, terutama golongan tua dan golongan muda dalam menentukan waktu proklamasi. Namun, konflik tersebut berakhir dengan sikap saling menghargai di antara mereka. Tanpa peran golongan muda, Indonesia mungkin belum memproklamasikan secepat itu. Hal itu menunjukkan bahwa para pemuda Indonesia mampu merespon keadaan secara sigap. Para pemuda pun tetap menghormati golongan tua, dengan tetap memerhatikan para tokoh yang perlu dihormati.
          Para pemuda berpendapat bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan oleh kekuatan bangsa sendiri, bukan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Menurut mereka, PPKI adalah buatan Jepang setelah mendengar Jepang menyerah kepada sekutu, Sutan Syahrir yang merupakan tokoh pemuda segera menemui Moh. Hatta di kediamannya. Syahrir mendesak agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai golongan tua pada saat itu, agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
          Pada Rabu, 15 Agustus 1945 sekitar jam 20.00, para pemuda mengadakan pertemuan di sebuah ruangan di belakang Laboratorium Biologi Pegangsaan Timur 17 (sekarang FKM UI). Pertemuan dihadiri oleh Chaerul Saleh, Darwis, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Aidit Sunyoto, Abubakar, E. Sudewo, Wikana, dan Armansyah.
          Pertemuan yang dipimpin Chairul Saleh tersebut memutuskan bahwa "kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat digantung-gantungkan pada orang atau kerajaan lain. Untuk menyatakan bahwa Indonesia sudah sanggup merdeka, dan sudah tiba saat merdeka, baik menurut keadaan atau kodrat maupun histroris. Dan jalannya hanya satu, yaitu: dengan proklamasi kemerdekaan oleh bangsa Indonesia sendiri, lepas dari bangsa asing, bangsa apapun juga". Segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang harus diputuskan. Sebaliknya diharapkan diadakannya perundingan dengan Soekarno dan Hatta agar mereka diikutsertakan menyatakan Proklamasi.
          Untuk menyampaikan hasil putusan Perundingan Pegangsaan ini kepada Soekarno, maka pada pukul 22.00 Wikana dan Darwis datang ke rumah Sukarno di Pegangsaan Timur 56. Namun Soekarno tetap pada pendiriannya bahwa Jepang masih berkuasa secara de facto. Soekarno bahkan mengingatkan bahwa musuh mereka bukan lagi Jepang, tetapi Belanda yang pasti segera datang setelah Jepang menyerah. Akhirnya pada pukul 24.00 para pemuda meninggalkan kediaman Soekarno. Akibat perbedaan tersebut, maka terjadilah peristiwa Rengasdengklok.
          Mereka langsung mengadakan pertemuan di Jl. Cikini 71 Jakarta (seperti Sukarni, Yusuf Kunto, Chairul Saleh, dan Shodanco Singgih). Rapat memutuskan, seperti diusulkan Djohar Nur, "Segera bertindak, Bung Karno dan Bung Hatta harus kita angkat dari rumah masing-masing" . Chaerul Saleh yang memimpin rapat, menegaskannya sebagai keputusan rapat dengan berkata, "Bung Karno dan Bung Hatta kita angkat saja. Selamatkan mereka dari tangan Jepang dan laksanakan Proklamasi tanggal 16 Agustus 1945." Rencana mengamankan Sukarno dan Moh. Hatta pun disepakati. Shodanco Singgih ditunjuk untuk memimpin pelaksanaan rencana tersebut.
Kronologis Peristiwa Rengasdengklok
          Pada dinihari sekitar pukul 03.00 itu terjadilah seperti yang mereka rencanakan. Peristiwa ini kemudian terkenal sebagai Peristiwa Rengasdengklok. Segera kelompok yang diberi tugas mengamankan Soekarno melaksanakan tugasnya. Singgih meminta Bung Karno ikut kelompok Pemuda malam itu juga. Bung Karno tidak menolak keingingan para pemuda dan minta agar Fatmawati, Guntur (waktu itu berusia sekitar delapan bulan) serta Moh. Hatta ikut serta. Menjelang subuh (sekitar 04.00) tanggal 16 Agustus 1945 mereka segera menuju Rengasdengklok. Perjalanan ke Rengasdengklok dengan pengawalan tentara Peta dilakukan sesudah makan sahur, sebab waktu itu memang bulan Puasa.
Rumah Djiaw Kie Siong
          Para pemuda memilih Rengasdengklok sebagai tempat membawa Soekarno dan Moh. Hatta dengan pertimbangan bahwa daerah itu relatif aman. Hal itu karena ada Daidan Peta di Rengasdengklok yang hubungannya sangat baik dengan Daidan Jakarta. Para pemuda menyadari Soekarno dan Moh. Hatta adalah tokoh penting sehingga keselamatannya harus dijaga. Jarak Rengasdengklok, sekitar 15 km dari Kedunggede, Kerawang. Sesampainya di Rengasdengklok, Sukarno dan Rombongan ditempatkan di rumah seorang keturunan Tionghoa Djiaw Kie Siong. Beliau adalah seorang petani kecil keturunan Tionghoa yang merelakan rumahnya ditempati oleh para tokoh pergerakan tersebut. Rumah Djiaw Kie Siong berlokasi di RT 001/09 Nomor 41 Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
          Para pemuda berharap tanggal 16 Agustus 1945 itu Bung Karno dan Bung Hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan. Ternyata Sukarno tetap pada pendiriannya. Soekarno tidak memenuhi ultimatum para pemuda yang menginginkan proklamasi kemerdekaan tanggal 16 Agustus. Namun, para pemuda inipun tidak memaksakan kehendak. Mereka mengamankan kedua tokoh itu agar bisa berdiskusi secara lebih bebas, dan sedikit memberikan tekanan tanpa bermaksud menyakiti kedua tokoh.
          Pada 16 Agustus 1945 semestinya diadakan pertemuan PPKI di Jakarta, tetapi Soekarno dan Moh. Hatta tidak ada di tempat. Ahmad Subarjo segera mencari kedua tokoh tersebut. Setelah bertemu Yusuf Kunto dan kemudian Wekana terjadilah kesepakatan, Ahmad Subarjo diantar  ke Rengasdengklok oleh Yusuf Kunto. Mereka tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB. Kemudian Ahmad Subarjo berbicara kepada para pemuda dan memberikan jaminan, bahwa proklamasi akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus sebelum pukul 12.00. Akhirnya Shodanco Subeno mewakili para pemuda melepas Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan rombongan kembali ke Jakarta, maka berakhirlah Peristiwa Rengasdengklok.
Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
          Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 – 04.00 dini hari. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik.  Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
          Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan  bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.      
Lahirnya Gerakan Reformasi
          Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara  konstitusional.  Munculnya  keinginan  untuk  melakukan  perubahan itu muncul disebabkan oleh dampak negatif dari kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru.
          Masa reformasi di Indonesia adalah masa setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru. Masa reformasi dimulai pada tanggal 21 Mei 1988 saat Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie. Masa reformasi terus berlanjut hingga saat ini.
          Gerakan Reformasi diawali dengan krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli 1997.  Krisis moneter ini mengguncang nilai tukar mata uang negara-negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Korea dan Indonesia. Rupiah yang berada pada posisi nilai tukar Rp.2.500/US$ menjadi sekitar Rp.17.000/ US$ pada bulan Januari 1998. Kondisi ini berdampak pada jatuhnya bursa saham Jakarta, bangkrutnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar- besaran. dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok yang tidak terkendali. Keadaan kemudian diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) di kalangan para pejabat pemerintah.

Comments

Popular posts from this blog

Berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Bahan Formatif - materi : Periodisasi Masa Praaksara---kls 7 semester genap

PERAN PELAKU EKONOMI dalam PEREKONOMIAN