Materi IPS bahan PTS II kelas 7 – 2020
Materi
IPS bahan PTS II kelas 7 – 2020
EKONOMI & SEJARAH
● Tindakan produsen agar produksi berjalan
terus-menerus yaitu:
1.
Menentukan jenis produk yang tepat.
2.
Menekan biaya produksi.
3.
Menggunakan tenaga kerja terampil.
4.
Pemakaian bahan baku dan penolong secara efisien.
5.
Menentukan sistem distribusi yang tepat.
6.
Melakukan promosi.
Tindakan Ekonomi Rasional
Suatu tindakan dikatakan sebagai
tindakan ekonomi rasional apabila tindakan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta dapat melakukan pilihan
yang tepat dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai
dengan kemampuannya.
Contoh
tindakan ekonomi yang rasional :
- a. Tindakan ekonomi yang rasional yang dilakukan oleh keluarga / perseorangan, antara lain :
-Berbelanja dengan berpedoman pada
skala prioritas
-Berbelanja dengan cara menawar
meskipun mampu membeli dengan harga mahal
-Menghemat pemakaian listrik
-Memakai barang subtitusi untuk
menggantikan barang yang harganya mahal.
- b. Tindakan ekonomi secara rasional yang dilakukan perusahaan antara lain :
-Menggunakan bahan baku yang
harganya murah, tetapi mutunya cukup memadai
-Menghemat penggunaan mesin-mesin.
- c. Tindakan ekonomi secara rasional yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain :
-Membangun sarana dan prasarana yang
betul-betul bermanfaat, misalnya membangun pasar dan jalan raya.
-Menyambut pejabat yang datang ke
daerah secara sederhana.
-Memberi subsidi kepada masyarakat
yang tidak mampu.
-Membangun proyek listrik tenaga
surya (PLTS) yang ternyata lebih menghemat.
B. Motif Ekonomi dan Motif Non-Ekonomi
1.
Pengertian
a. Motif ekonomi adalah dorongan manusia untuk melakukan tindakan ekonomi.
Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi:
1. Motif intrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa karena dorongan
dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum karena haus.
2. Motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena pengaruh
dari pihak luar. Misalnya: Joss dibelikan sepeda ayahnya karena temannya ke
sekolah naik sepeda.
b. Motif non-ekonomi adalah keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan
tindakan, tanpa mempertimbangkan secara ekonomi.
Macam-macam motif ekonomi
a. Motif memenuhi kebutuhan hidup dan
meningkatkan kemakmuran
Motif untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya ini timbul dari diri manusia sendiri. Motif ini merupakan hal yang
paling wajar bagi setiap orang, karena pemenuhan kebutuhan harus dilakukan
untuk dapat hidup dengan layak. Misalnya: orang membeli beras untuk kebutuhan
makan.
b. Motif mencari keuntungan
Motif yang mendorong seseorang
melakukan tindakan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Motif ini umunya
dimiliki oleh para pedagang atau produsen.Misalnya: seorang pedagang yang
menyediakan barang daganganya dengan baik dan rapi agar enak dilihat, melayani
pembeli dengan ramah dan sopan sehingga konsumen tertarik untuk membelinya.
Usaha yang dilakukan pedagang itu karena dorongan untuk memperoleh keuntungan
dari barang yang dijualnya.
c. Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi
Motif yang mendorong seseorang
untuk mendapat kekuasaan dalam bidang ekonomi.Motif ini umumnya dilakukan oleh
pedagang besar. Misalnya: para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di
bidang ekonomi, maka yang dilakukannya yaitu membeli barang untuk dijual
kembali dalam jumlah yang besar. Selain itu dengan membeli atau menyewa
beberapa tempat untuk memasarkan barang dagangannya atau memperluas usahanya
sampai ke daerah-daerah.
d. Motif untuk memperoleh penghargaan
Motif yang mendorong seseorang
untuk memperoleh penghargaan, baik penghargaan karena keahliannya maupun karena
jasanya. Misalnya: seorang dokter mengabdi untuk mendapatkan penghargaan baik
berupa uang, pujian, maupun kenaikan pangkat.
3.
Macam-macam motif non-ekonomi
a. Motif ingin berbuat sosial
Motif yang mendorong seseorang
untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Motif ini muncul karena adanya
ingin membantu, meringankan atau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan.
Misalnya menyantuni anak yatim piatu, menyumbangkan barang, uang atau tenaga
kepada bencana alam, menyisihkan sebagian tabungan untuk membantu sesama teman
yang tidak bersekolah karena tidak mampu membayar biaya sekolah.
b. Motif kebutuhan estetik
Motif yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan yang berkaitan dengan keindahan. Misalnya: keinginan untuk memiliki
mobil antik.
c. Motif kebutuhan pengetahuan
Motif yang dilakukan untuk memenuhi
keinginan manusia tentang segala sesuatu dengan mempelajari ilmu pengetahuan.
Misalnya: orang yang mempelajari ilmu umum maupun ilmu agama.
d. Motif kebutuhan keamanan
Motif untuk memenuhi keinginan akan
keamanan, yakni supaya tidak ada gangguan, kriminal, dan yang membahayakan diri
dalam mencapai tujuan hidup. Misalnya: menaati peraturan, sopan santun dalam
pergaulan.
C. Prinsip ekonomi
1.
Pengertian
Prinsip ekonomi dapat diartikan
yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-sekecilnya untuk mendapatkan hasil yang
sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
2.
Tujuan melakukan tindakan berdasarkan prinsip ekonomi, yaitu:
a.
Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin.
b.
Mengurangi konsumsi agar tidak boros.
c.
Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimilikinya.
d.
Memperkecil kerugian dari akibat kesalahan-kesalahan tertentu.
3.
Macam-macam prinsip ekonomi
a. Prinsip ekonomi konsumen; Yaitu pengorbanan konsumen dalam memperoleh barang dan jasa
hingga maksimal.
- Prinsip ekonomi konsumen misalnya:
1. Memilih barang-barang yang akan dibeli
2. Menentukan barang yang bermutu
- Contoh tindakan konsumen yang berdasarkan
prinsip ekonomi, diantaranya:
1. Mengadakan
tawar-menawar dan memilih sebelum
membeli barang.
2. Membuat skala
prioritas kebutuhan.
3. Memerhatikan
perbandingan manfaat dan nilai yang
akan diperoleh dengan biaya yang
akan dikeluarkan.
4. Dapat
mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita.
5. Membeli
barang sesuai dengan perencanaan kita.
6. Berusaha
untuk mencari tambahan penghasilan.
b. Prinsip ekonomi produsen; Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang
produksi sesuai yang diharapkan.
SEJARAH
Nenek
Moyang Bangsa Indonesia
Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin
bersaudara) mengemukakan bahwa penduduk
asli Indonesia adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras ini pada awalnya mendiami Asia Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai daratan
pada zaman es atau periode glasial. Namun, setelah periode es berakhir dan es mencair, maka dataran
tersebut kemudian terpisah oleh lautan yaitu laut China Selatan dan laut Jawa. Akibatnya, daratan yang tadinya
bersatu kemudian terpisah menjadi daratan
utama Asia dan Kepulauan Indonesia. Penduduk asli tinggal di daerah pedalaman dan penduduk pendatang tinggal di daerah pesisir. Penduduk asli inilah yang disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin.
Ras lain yang menghuni kepulauan Indonesia adalah Proto Melayu dan Deutro Melayu. Ciri-ciri fisik mereka adalah rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan
bermata sipit. Proto Melayu dan Deutro Melayu tiba di kepualauan Indonesia dalam dua gelombang kedatangan. Gelombang kedatangan pertama adalah Proto Melayu
(Melayu Tua), mereka dianggap sebagai kelompok melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah Cina Selatan (sekarang menjadi Provinsi Yunnan).Proto
Melayu bermigrasi ke wilayah Nusantara melalui dua jalur yaitu jalur barat dan timur.
Proto Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak persegi dibawa oleh Proto Melayu
yang bermigasi melalui jalur barat, sedangkan kapak lonjong dibawa olehProto Melayu yang bermigasi
melalui jalur timur. Suku bangsa
Indonesia yang tergolong Proto Melayu ini, yaitu Mentawai,
Dayak dan Toraja.
Gelombang kedatangan ke Kepulauan Indonesia berikutnya adalah Deutro Melayu (Melayu Muda) yang berasal dari Indochina bagian utara. Kedatangan Deutro-Melayu mendesak keberadaan Proto Melayu ke arah pedalaman. Mereka memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau logam. Mereka telah melakukan kegiatan bercocok tanam. Padi yang banyak ditanam di Indonesia saat ini dibawa oleh Deutero Melayu dari wilayah Assam Utara atau Birma Utara. Bangsa Deutro-Melayu mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih maju. Karena itu, mereka berkembang menjadi sebagian besar suku-suku yang ada di Indonesia saat ini seperti Melayu, Minang, Jawa, Bugis, dan lain-lain. Dalam perkembangan selanjutnya, Proto Melayu dan Deutero Melayu berbaur, sehingga sulit dibedakan.
Masuknya Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Sampai saat ini masih ada perbedaan pendapat mengenai cara dan proses masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Kepulauan Indonesia. Berikut ini beberapa pendapat (teori) mengenai masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia.
a.
Teori
Waisya
Teori
Waisya dikemukan oleh NJ.Krom.
Ia menyebutkan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India. Para pedagang India yang berdagang di Indonesia menyesuaikan dengan angin musim. Sambil menunggu perubahan arah angin, mereka dalam waktu tertentu menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di Indonesia, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuanperempuan pribumi. Menurut NJ. krom, mulai dari sini pengaruh kebudayaan India menyebar dan menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
b. Teori
Ksatria
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:
1). C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria
yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah
perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang
diberikan oleh para ksatria ini
sedikit banyak membantu kemenangan bagi
salah satu kelompok atau suku di Indonesia
yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan
itu, ada di antara mereka yang kemudian
dinikahkan dengan salah satu putrid dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
2). Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
3). J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaankerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
c. Teori Brahmana
Teori ini diungkap oleh Jc.Van Leur. Dia mengatakan bahwa kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana. Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang menguasai bahasa dan huruf itu maka sangat jelas di sini adanya peran Brahmana.
Teori Arus Balik
Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai keaktifan orang-orang Indonesia ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.
Kerajaan-Kerajaan
Hindu-Buddha di Indonesia
a.
Kerajaan
Kutai
Kerajaan
Kutai berdiri sekitar abad ke-5. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Informasi tentang awal mula Kutai diketahui dari Yupa. Ada tujuh buah Yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli untuk mengetahui sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan.
Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa ditulis dengan huruf pallawa dan
bahasa sanskerta. Berdasarkan salah satu isi
Prasasti Yupa, kita dapat mengetahui
nama-nama raja yang pernah memerintah
di Kutai, yaitu Kundungga, Aswawarman dan Mulawarman.
Nama Kundungga tidak
dikenal dalam bahasa India, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa nama tersebut merupakan nama asli daerah
tersebut. Kundungga mempunyai anak
bernama Aswawarman dan cucu yang bernama Mulawarman. Dua nama terakhir
merupakan nama yang mengandung unsur India. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Hindu pada keluarga kerajaan itu sudah mulai masuk pada masa Kundungga yang dibuktikan dengan diberikannya nama Hindu pada anaknya.
Satu
di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan bahwa raja Mulawarman telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana. Hal ini menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat Kutai adalah usaha peternakan. Disamping peternakan, masyarakat Kutai melakukan pertanian. Letak kerajaan Kutai di tepi sungai, sangat mendukung untuk pertanian.Selain itu, masyarakat Kutai juga melakukan perdagangan.
Diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan luar.Jalur perdagangan internasional
dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina
dan sampai di Cina. Dalam pelayarannya dimungkinkan para pedagang itu singgah
terlebih dahulu di Kutai.
b.
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan
kerajaan tertua di Pulau Jawa yang diperkirakan berdiri pada abad ke–5 Masehi.
Berdasarkan catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan,
terlihat bahwa kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Sumber
sejarah mengenai kerajaan Tarumanagara diketahui dari prasasti-prasasti yang ditinggalkannya. Prasasti itu
menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Sampai saat ini ada ditemukan 7 buah prasasti. Selain itu, sumber lain tentang kerajaan Tarumanegara diperoleh dari catatan seorang musafir Cina yang bernama Fa-Hien.
Raja
yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman.Ia
dikenal sebagai raja yang gagah berani dan tegas. Ia juga dekat dengan para
brahmana danrakyatnya. Ia raja yang jujur, adil, dan arif dalam memerintah. Untuk memajukan bidang pertanian,
raja memerintahkan pembangunan irigasi dengan cara menggali sebuah saluran
sepanjang 6112 tumbak (±11 km). Saluran itu disebut dengan Sungai Gomati.
Saluran itu selain berfungsi sebagai
irigasi juga untuk mencegah bahaya banjir.
Comments
Post a Comment