FRAGMEN
FRAGMEN
MENANTI
BINTANG
RUSDI
ARJIMAN
Para pelaku :
Bu Rara
Bu Rossi
Bu Nani
Bu Lia
Bu Viro
Pak Anton
Pak Jo
Pak Kris
Sutradara:
Setting
Adegan I
Di sebuah ruang kerja sekitar pukul
10.00 pagi, Bu Rara (wali kelasguru
SD/SMP) sedang mengerjakan tugas menyiapkan pembelajaran jarak jauh (daring).
Tiba-tiba HP miliknya berdering.
1. Bu
Rara :(melihat sebentar, nama pemilik
nomor yang menghubunginya)
Hallo, selamat
pagi, Bu Rossi. Apa kabar? (dengan wajah ceria).
2. Bu
Rossi :(dari seberang sana) Ada kabar
baik, Bu Rara. Mudahan Bu Rara
sehat-sehat, ya.
3. Bu
Rara : Puji Tuhan. Sehat, Bu. Berkat
doa ibu juga (tertawa keci).
4. Bu
Rossi : Amiiin! Begini, Bu. Saya mau
menyampaikan info dari ibu kepa-
la sekolah bahwa, besok
kita akan mengadakan meeting zoom
dengan anak-anak.
5. Bu
Rara : Serius, Bu? Wow…keren..!! saya
dapat melihat wajah anak
murid saya, Bu. Yes!
Terima kasih infonya, Bu (kegirangan).
6. Bu
Rossi : Sama sama, Bu
7. Bu
Rara : menutup telepon lalu
meletakkan hp di atas meja kerjanya.
Yes..yes..yes…!!! aku
dapat melihat wajah-wajah anak muridku
satu per satu. (lalu duduk
di kursi, matanya menerawang sam-
bil melajutkan berbicara
sendiri) mungkin ada yang ber-
tambah gemuk, tambah
cantik, tambah menggemaskan…
(gemas sendiri).
Setting
Adegan II
Ruang guru. Guru-guru, khususnya wali
kelas terlihat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara meeting zoom
dengan siswa hari ini. Nampak yang paling sibuk tak lain adalah Bu Rara.
Wajahnya selalu ceria. Senyuman tak lepas menghiasi bibirnya yang diolesi
lipstick merah tipis. Para wali kelas sudah siap dengan laptop masing-masing.
Sebelum acara dimulai pengarahan singkat dari ibu kepala sekolah.
8. Bu
Rara : Pak Anton pinjam coknya!
(suaranya agak keras)
9. Pak
Anton : Sabar, sebentar saya ambilkan
(sambil memperbaiki letak
laptopnya).
10. Bu Rara
: Bu Nani mana IDnya…mana passwordnya…..!!
11. Bu Nani
: Heiii..astaga..rempong banget…sabar apa dikit…astaga, Bu
Rara…Bu
Rara….(sedikit kesal).
12. Bu Lia : Ya, Bu Rara sabar dulu. Ntar juga
dishare passwordnya
(menenangkan)
13. Bu Rara
: Bukan begitu sih, Bu. Tapi, saya ingin cepat-cepat lihat anak
anak kita….sudah lama
sekali, saya tidak melihat mereka
(wajah sedih).
14. Bu Rossi
:Bukan Ibu saja yang ingin melihat anak anak. Semua bapak
ibu guru yang lain
juga begitu. Tapi, sabar dulu sebentar lagi
dishare passwordnya
sama pak Kris.
15. Bu Nani
: Kita semua sama. Tidak pernah melihat mereka. Bukan Ibu
saja! (makin kesal).
16. Pak Jo : Sudah…sudah, kok, malah ribut.
17. Bu Rara
: (makin gelisah) Pak Anton…tolong, Pak Anton! Laptop saya
mati. Tadi baik-baik
saja. Aduuuuhh….!!
18. Pak Anton
: Ada apa lagi, Bu Rara? (dari meja sebelah).
19. Bu Rara
: Ini, lho. Laptop saya mati.
20. Pak Jo : Lho, itu coknya hidupkan dulu,
Bu! (menunjuk kabel cok yg
membentang di
lantai).
21. Bu Rara
: waduuh…asataga…..(beranjak untuk menyalakan cok.
Bapak ibu guru yang
lain hanya bisa melihat dan tertawa.
Bu Rara tersipu
malu).
22. Pak Kris : Ya. Bapak Ibu silakan diklik linknya.
Sudah saya share.
Semua wali kelas sudah
terhubung dengan siswanya masing-masing. Bahkan sudah ada yang saling
menyapa. Sementara itu, Bu Rara terlihat tegang. Ia masih mengutak-atik
laptonya.
23. Bu Rara
: Aduuuuh…gimana, nih….kok
nggak bisa…! Tolong, Pak Kris
laptop saya tidak
bisa terhubung (hampir menangis).
Setelah diperiksa oleh
Pak Kris ternyata laptopnya Bu Rara belum terinstal aplikasi zoom.
24. Pak Kris
: lho, ini laptopnya belum diinstal aplikasi zoom.
Kembali semua guru
memandang ibu Rara dengan pandangan heran. Bu Rara sangat malu. Kini, ia
benar-benar menangis. Guru-guru lain nampak kasian. Dari salah seorang guru,
yang bukan wali kelas menawarkan laptopnya untuk digunakan oleh Bu Rara.
Tapi, Bu Rara menolaknya dengan halus sambil menyeka air matanya. Akhirnya,
laptop Bu Rara selesai diinstal oleh Pak Kris. Namun, tak ada yang menyadari
waktu berlalu terlalu cepat. Bapak ibu wali kelas yang lain sudah selesai meeting
zoomnya dengan siswa masing-masing. Tapi, tidak dengan Bu Rara. Meetingnya
tidak tidak lancar. Sebentar muncul sebentar hilang. Ia hanya sempat
mengabsen beberapa siswa. Sebelum akhirnya sinyalnya hilang sama sekali. Usai
sudah meeting zoom hari ini.
Tiba-tiba……………….
Setting
Adegan III
Bu Rara lari sambil
menutup wajahnya ke sebuah ruangan di samping ruang guru. Duduk di kursi dan
menelungkupkan kepalanya di atas meja. Punggungnya nampak bergetar, menahan
tangis. Satu per satu ibu guru yang lain mendekat mengelus pundaknya (ingat
pakai masker, lho). Semua ibu guru ikut masuk (bapak
guru tidak ikut masuk ruangan itu). Terdiam dan tertunduk
menampakkan wajah sedih dengan gejolak pikiran masing-masing.
Bahkan sudah ada beberapa ibu guru yang ikut meneteskan
air mata, sesenggukan menyeka air matanya. Perlahan lembut suara ibu kepala
sekolah memecahkan kesunyian ruangan itu.
25. Bu Viro
: Tidak ada satu orang pun di atas dunia menginginkan kondisi
seperti ini. Tidak ada
satu orang pun mampu mencegah ter-
jadinya wabah yang sangat
menular ini. Pandemi ini telah me-
misahkan kita dengan
anak-anak. Tapi, yakinlah ini hanya se –
mentara. Bukan kita saja.
Tapi, seluruh dunia. Seluruh sekolah
di dunia belajar dari
rumah. Kita kangen kepada anak-anak. Ya,
bisa dimaklumi. Bahkan rindu
sekali. Rindu pada celotehannya,
rindu pada tingkahnya yang menggemaskan,
bahkan rindu
pada pembangkangannya.
Mendengar kata-kata dari
ibu kepala sekolah itu, malah beberapa dari ibu guru semakin sesenggukan.
26. Bu Viro
: (melanjutkan) Mari semua untuk mengobati rindu pada
anak-anak, kita persiapkan pembelajaran dengan lebih
menarik lagi.
Tingkatkan penguasaan IT. Buatkan video-video
pembelajaran yang
tidak membosankan, sehingga anak-anak
juga senang untuk
belajar.
27. Bu Nani
: Maafkan, saya Bu Rara. Saya sudah kasar pada Bu Rara.
28. Bu Rossi
: Saya juga minta maaf, Bu Rara. Mungkin nada bicara saya me
nyinggung perasaan, Bu
Rara.
29. Bu Rara
: Saya juga mohon maaf atas situasi ini, membuat ibu guru se-
mua tidak nyaman.
30. Bu Viro
: Ya. Sudah. Mari kita saling memaafkan. Kita semua sama-
sama merindukan
mereka. Murid-murid kita yang mengge-
maskan. Mari, kita
bawa ke dalam doa agar mereka tetap
diberikan kesehatan.
(doa)
T
A M A T
|
Comments
Post a Comment